Machinima baru saja merilis serial web mereka yang berjudul Street Fighter: Assassin’s Fist. Kisah asal-usul ini menggali latar belakang karakter paling ikonik di Street Fighter II, duo paling keren dengan gerakan dan jurus yang identik – Ryu dan Ken.
Berikut adalah lima alasan mengapa mereka yang menyukai game arcade epik orisinilnya perlu untuk menonton acara ini.
1. Adegan Pertarungannya Menakjubkan
Serial ini diarahkan, ditulis dan koreografinya dikerjakan oleh Christopher Howard – seorang seniman bela diri yang mampu menulis dialog yang tidak dangkal dan kacangan. Adegan perkelahiannya ditata dengan epik dan CGI-nya juga ditempatkan dengan rapi, terutama pada bagian rumit bola api yang meledak.
2. Musiknya
Soundtrack-nya menampilkan sebagian dari theme song favorit Anda dari game arcade-nya, yang dengan indahnya ditulis kembali dan dimodernisasi oleh Patrick Gill. Silakan nikmati theme song orisinil untuk Ken jika Anda mengalami sejenis gegar otak 16-bit.
3. Anda Akan Pelajari Nama Jepang dari Seluruh Jurus Favorit Anda
Sekitar 50 % dari dialog dalam acara ini dipenuhi oleh bahasa Jepang (dengan terjemahan). Hasilnya adalah bahwa Anda akhirnya bisa mengetahui nama dan arti dari jurus tendangan terbang berputar yang Anda pikir disebut “Sub Dirk Churuurk Chek!!!”
4. Tidak Terlalu Serius
Acara ini menampilkan warna-warna emotif, kadang terlalu serius, kadang terlihat seperti film laga tahun ’90-an. Walau isi acara ini kadang tampak berat, kita selalu diingatkan bahwa mereka melakukan lompatan 12 meter yang menggelikan dan saling melemparkan bola api. Di dalamnya terdapat juga rasa kesenangan postmodern, yang membuatnya jauh lebih baik dari cerita asal-usul lainnya.
5. Dibintangi Oleh Orang-orang yang Memang Dapat Berakting
Kita semua kehilangan sebagian jiwa kita menyaksikan film live-action crossover Van-Damme/Kylie yang tidak dapat dipahami itu, dan beberapa film anime-nya membuat sebagian besar fans ingin melakukan bunuh diri menggunakan remote control mereka, tetapi untungnya Assassin’s Fist lebih baik dari itu semua. Para pemainnya benar-benar menghidupkan dan mendalami adaptasi ini, dengan aksi menakjubkan Hyunri Leeyang layak mendapat pujian tambahan. Meskipun awal cerita serial ini agak goyah, para pemain serial ini cukup dapat diandalkan untuk menghadirkan cerita yang menarik hingga akhir.
ALASAN TAMBAHAN: Assassin’s Fist menampilkan suatu karakter unik, karakter khas Kung-Fu ‘90’an, “orang tua yang gila” : orang tua Jepang yang sangat rasis. Apakah karakter seperti itu merupakan karakter favorit Anda juga?
Street Fighter: Assassin’s Fist dapat Anda saksikan di sini.